Gejala-Gejala Pengidap Skizofrenia Serta Cara Pengobatan dan Perawatannya - Skizofrenia merupakan salah satu jenis penyakit otak dan tergolong dalam jenis gangguan mental serius. Sekitar 1% populasi insan di dunia mengidap penyakit ini. Gejala awal umumnya terjadi di masa muda, namun perlu diingat bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja di segala tingkatan usia. Baik wanita maupun pria mempunyai tingkat risiko yang sama untuk menderita skizofrenia. Banyak orang masih salah paham dengan pengidap skizofrenia. Mereka dianggap berkepribadian ganda, sebaliknya penyakit ini memengaruhi emosi, persepsi, dan pedoman yang mengakibatkan sikap gila dengan tetap berkepribadian tunggal.

Skizofrenia merupakan penyakit mental yang serius. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan konsentrasi neurotransmiter otak, perubahan reseptor sel-sel otak, dan kelainan otak struktural, bukan lantaran alasan psikologis. Pasien akan mempunyai pemikiran, perasaan, emosi, ucapan, dan sikap yang abnormal. Tentunya hal ini akan memengaruhi kehidupan, pekerjaan, kegiatan sosial, dan kemampuan untuk mengurus diri mereka sehari-harinya. Beberapa pasien yang rentan akan mencoba atau melaksanakan bunuh diri. Orang bisa menderita skizofrenia di aneka macam tahapan usia, tetapi tanda-tanda penyakit ini biasanya muncul dalam rentang usia 20 hingga 30 tahun. Tingkat kekambuhan penyakit ini sangat tinggi kalau tidak dilakukan tindakan pengobatan dan perwatan yang tepat. Berikut ini akan dibahas mengenai gejala-gejala pengidap skizofrenia serta cara pengobatan dan perawatannya.
- Gejala Positif
Gejala positif juga disebut sebagai tanda-tanda akut berupa pikiran dan indera yang tidak biasa, bersifat surreal, yang mengarah ke sikap pasien yang tidak normal. Gejala-gejala ini bisa kambuh, antara lain:
Delusi : Memiliki keyakinan yang kuat terhadap suatu hal tanpa dasar yang jelas, tetap teguh meski bukti menyatakan sebaliknya bahkan tidak bisa dikoreksi dengan budi dan budi sehat. Misalanya, berpikir bahwa dirinya dianiaya, seseorang sedang mengendalikan pikirannya, atau berpikir bahwa orang lain sedang membicarakan atau mengawasinya.
Halusinasi : Pasien mencicipi sesuatu yang sangat faktual yang sesungguhnya tidak ada, contohnya melihat beberapa gambar yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, mendengar bunyi atau mencicipi sentuhan yang sesungguhnya tidak ada.
Gangguan Pikiran : Pikiran tidak jelas, kurangnya kontinuitas dan logika, bicara dengan tidak teratur, berbicara dengan diri sendiri atau berhenti berbicara secara tiba-tiba.
Perilaku Aneh : Berbicara dengan dirinya sendiri, menangis atau tertawa secara tidak terduga, atau bahkan cara berpakaian yang aneh.
- Gejala Negatif Gejala negatif juga disebut dengan tanda-tanda kronis. Gejala ini lebih sulit untuk dikenali ketimbang tanda-tanda positif. Biasanya gejalanya menjadi lebih terang bila sudah menjadi tanda-tanda positif. Apabila kondisinya memburuk, kemampuan kerja dan perawatan diri pasien akan terpengaruh. Gejala-gejala negatif antara lain :
b : Menjadi tertutup, dingin, egois, terasing dari orang lain, dsb.
Kurang Motivasi : Hilangnya minat terhadap hal-hal di sekitarnya, bahkan kebersihan pribadi, dan perawatan diri.
Berpikir dan Bergerak Secara Lambat : kelainan yang mengakibatkan perubahan sikap tentu juga berdampak pada cara berpikirnya. Secara motorik, juga akan terpengaruh lantaran kerusakan syaraf yang dialami. Akibatnya, koordinasi tubuh jadi melamban.
Eskspresi Wajah yang Datar : ketidak stabilan emosi juga berdampak pada cara pasien mengekspresikan perasaan. Karena perasaan yang tidak menentu, diapun galau harus berekspresi bagaimana.
Lalu tindakan apa saja yang harus kita lakukan terhadap pengidap skizofrenia? Berikut akan dijelaskan cara pengobatan terhadap penderita skizofrenia (Gangguan jiwa).
Obat
Obat bisa mengurangi tanda-tanda positif dari pasien secara efektif , contohnya delusi, halusinasi, dan pikiran yang tidak beraturan. Obat juga bisa mengendalikan kecemasan dan membantu pasien kembali ke kehidupan nyata. Jenis obat antipsikotik (jenis obat untuk penyakit mental) yang biasa direkomendasikan oleh dokter untuk pasien skizofrenia yaitu :
Jenis obat antipsikotik tipikal, termasuk dalam jenis ini antara lain : Haloperidol, Thioridazine, Fluphenazine.
Jenis obat antipsikotik atipikal, yang termasuk antipsikotik jenis ini contohnya : Clozapine, Risperidone, dan Olanzapine.
Mengonsumsi obat-obat diatas akan memberi imbas samping menyerupai kekakuan otot, gerakan yang melambat, tangan gemetar, lisan kering,sembelit, kelelahan, detak jantung yang cepat, dan peningkatan berat badan. Dokter akan meresepkan aneka macam jenis obat yang berbeda-beda tergantung kondisi pasien itu sendiri. Status pengobatan dan reaksi pasien terhadap obat juga besar lengan berkuasa terhadap pemilihan jenis obat. Kedua jenis obat akan memberi imbas samping yang berbeda-beda pula.
Pengobatan Ajuvan atau Rehabilitasi
Rehabilitasi bisa membantu dan melatih pasien mengelola kehidupannya sehari-hari. Penetapan kegiatan rehabilitasi oleh para hebat selalu menyesuaikan kondisi pasien. Contoh yang paling sederhana yaitu laithan perwatan diri, termasuk kebersihan diri, memasak, pembiasaan terhadap masyarakat, dan pengelolaan keuangan. Contoh lain yaitu training keterampilan kerja, administrasi stres, dan kemampuan interpersonal. Peran keluarga bagi kesembuhan pasien sangat besat. Keluarga perlu mengawasi kesehatan mental dan fisiknya, serta memberi santunan selama masa rehabilitasi. Tidak kalah penting yaitu tugas lingkungan yang kondusif. Penderita skizofrenia cenderung selektif terhadap lingkungan daerah tinggalnya. Bila beliau merasa nyaman, bisa dilakukan di rumah. Namun, bila ada kebutuhan khusus, maka sebaikanya dilakukan di rumah sakit.
Cara Perwatan Pengidap Skizofrenia
Merawat pasien skizofrenia diharapkan kehati-hatian, ketelatenan, dan kesabaran. Tentunya lantaran penyakit ini mempunyai tingkat kekambuhan yang tinggi. Beberapa hal ini bisa dilakukan dalam merawat pengidap skizofrenia, antara lain :
a. Berkonsultasi secara terencana kepada dokter.
b. Meminum obat secara terencana sesuai takaran dan interval waktu yang ditetapkan oleh dokter.
c. Pelatihan rehabilitasi, kembali ke masyarakat secara bertahap.
d. Mengikuti kegiatan sosial.
e. Berkomunikasi kepada pengidap dengan cara yang lebih positif dan langsung.
f. Memerhatikan peningkatan kesehatan penderita.
g. Memberikan kebanggaan dan dorongan kepada pengidap untuk meningkatkan rasa percaya diri.
:
10 Cara Efektif Menambah Nafsu Makan Secara Alami
10 Cara Ampuh Mengatasi Stress Berat Dengan Mudah
Demikian artikel wacana gejala-gejala pengidap skizofrenia serta cara pengobatan dan perawatannya. Semoga sehabis membaca artikel ini para pembaca bisa lebih memahami para pengidap skizofrenia. Penanganan dan perlakuan yang salah sering terjadi terhadap mereka yang ujung-ujungnya penyakitnya makin parah. Semakin memprihatinkan lagi, biasanya mereka kemudian diasingkan oleh keluarga dan masyarakat sekitarnya, tidak jarang pemasungan terhadap penderita dilakukan. Mari kita berharap masalah yang sama tidak terulang lagi, dan biar kita, keluarga kita, teman-teman kita, dan orang-orang yang kita sayangi terhindar dari penyakit ini. Terimakasih J
Gejala-Gejala Pengidap Skizofrenia Serta Cara Pengobatan dan Perawatannya
- Gejala Positif
Gejala positif juga disebut sebagai tanda-tanda akut berupa pikiran dan indera yang tidak biasa, bersifat surreal, yang mengarah ke sikap pasien yang tidak normal. Gejala-gejala ini bisa kambuh, antara lain:
Delusi : Memiliki keyakinan yang kuat terhadap suatu hal tanpa dasar yang jelas, tetap teguh meski bukti menyatakan sebaliknya bahkan tidak bisa dikoreksi dengan budi dan budi sehat. Misalanya, berpikir bahwa dirinya dianiaya, seseorang sedang mengendalikan pikirannya, atau berpikir bahwa orang lain sedang membicarakan atau mengawasinya.
Halusinasi : Pasien mencicipi sesuatu yang sangat faktual yang sesungguhnya tidak ada, contohnya melihat beberapa gambar yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, mendengar bunyi atau mencicipi sentuhan yang sesungguhnya tidak ada.
Gangguan Pikiran : Pikiran tidak jelas, kurangnya kontinuitas dan logika, bicara dengan tidak teratur, berbicara dengan diri sendiri atau berhenti berbicara secara tiba-tiba.
Perilaku Aneh : Berbicara dengan dirinya sendiri, menangis atau tertawa secara tidak terduga, atau bahkan cara berpakaian yang aneh.
- Gejala Negatif Gejala negatif juga disebut dengan tanda-tanda kronis. Gejala ini lebih sulit untuk dikenali ketimbang tanda-tanda positif. Biasanya gejalanya menjadi lebih terang bila sudah menjadi tanda-tanda positif. Apabila kondisinya memburuk, kemampuan kerja dan perawatan diri pasien akan terpengaruh. Gejala-gejala negatif antara lain :
b : Menjadi tertutup, dingin, egois, terasing dari orang lain, dsb.
Penarikan Sosial : Menjadi tertutup, dingin, egois, terasing dari orang lain, dsb.
Kurang Motivasi : Hilangnya minat terhadap hal-hal di sekitarnya, bahkan kebersihan pribadi, dan perawatan diri.
Berpikir dan Bergerak Secara Lambat : kelainan yang mengakibatkan perubahan sikap tentu juga berdampak pada cara berpikirnya. Secara motorik, juga akan terpengaruh lantaran kerusakan syaraf yang dialami. Akibatnya, koordinasi tubuh jadi melamban.
Eskspresi Wajah yang Datar : ketidak stabilan emosi juga berdampak pada cara pasien mengekspresikan perasaan. Karena perasaan yang tidak menentu, diapun galau harus berekspresi bagaimana.
Lalu tindakan apa saja yang harus kita lakukan terhadap pengidap skizofrenia? Berikut akan dijelaskan cara pengobatan terhadap penderita skizofrenia (Gangguan jiwa).
Obat
Obat bisa mengurangi tanda-tanda positif dari pasien secara efektif , contohnya delusi, halusinasi, dan pikiran yang tidak beraturan. Obat juga bisa mengendalikan kecemasan dan membantu pasien kembali ke kehidupan nyata. Jenis obat antipsikotik (jenis obat untuk penyakit mental) yang biasa direkomendasikan oleh dokter untuk pasien skizofrenia yaitu :
Jenis obat antipsikotik tipikal, termasuk dalam jenis ini antara lain : Haloperidol, Thioridazine, Fluphenazine.
Jenis obat antipsikotik atipikal, yang termasuk antipsikotik jenis ini contohnya : Clozapine, Risperidone, dan Olanzapine.
Mengonsumsi obat-obat diatas akan memberi imbas samping menyerupai kekakuan otot, gerakan yang melambat, tangan gemetar, lisan kering,sembelit, kelelahan, detak jantung yang cepat, dan peningkatan berat badan. Dokter akan meresepkan aneka macam jenis obat yang berbeda-beda tergantung kondisi pasien itu sendiri. Status pengobatan dan reaksi pasien terhadap obat juga besar lengan berkuasa terhadap pemilihan jenis obat. Kedua jenis obat akan memberi imbas samping yang berbeda-beda pula.
Pengobatan Ajuvan atau Rehabilitasi
Rehabilitasi bisa membantu dan melatih pasien mengelola kehidupannya sehari-hari. Penetapan kegiatan rehabilitasi oleh para hebat selalu menyesuaikan kondisi pasien. Contoh yang paling sederhana yaitu laithan perwatan diri, termasuk kebersihan diri, memasak, pembiasaan terhadap masyarakat, dan pengelolaan keuangan. Contoh lain yaitu training keterampilan kerja, administrasi stres, dan kemampuan interpersonal. Peran keluarga bagi kesembuhan pasien sangat besat. Keluarga perlu mengawasi kesehatan mental dan fisiknya, serta memberi santunan selama masa rehabilitasi. Tidak kalah penting yaitu tugas lingkungan yang kondusif. Penderita skizofrenia cenderung selektif terhadap lingkungan daerah tinggalnya. Bila beliau merasa nyaman, bisa dilakukan di rumah. Namun, bila ada kebutuhan khusus, maka sebaikanya dilakukan di rumah sakit.
Merawat pasien skizofrenia diharapkan kehati-hatian, ketelatenan, dan kesabaran. Tentunya lantaran penyakit ini mempunyai tingkat kekambuhan yang tinggi. Beberapa hal ini bisa dilakukan dalam merawat pengidap skizofrenia, antara lain :
a. Berkonsultasi secara terencana kepada dokter.
b. Meminum obat secara terencana sesuai takaran dan interval waktu yang ditetapkan oleh dokter.
c. Pelatihan rehabilitasi, kembali ke masyarakat secara bertahap.
d. Mengikuti kegiatan sosial.
e. Berkomunikasi kepada pengidap dengan cara yang lebih positif dan langsung.
f. Memerhatikan peningkatan kesehatan penderita.
g. Memberikan kebanggaan dan dorongan kepada pengidap untuk meningkatkan rasa percaya diri.
:
10 Cara Efektif Menambah Nafsu Makan Secara Alami
10 Cara Ampuh Mengatasi Stress Berat Dengan Mudah
Demikian artikel wacana gejala-gejala pengidap skizofrenia serta cara pengobatan dan perawatannya. Semoga sehabis membaca artikel ini para pembaca bisa lebih memahami para pengidap skizofrenia. Penanganan dan perlakuan yang salah sering terjadi terhadap mereka yang ujung-ujungnya penyakitnya makin parah. Semakin memprihatinkan lagi, biasanya mereka kemudian diasingkan oleh keluarga dan masyarakat sekitarnya, tidak jarang pemasungan terhadap penderita dilakukan. Mari kita berharap masalah yang sama tidak terulang lagi, dan biar kita, keluarga kita, teman-teman kita, dan orang-orang yang kita sayangi terhindar dari penyakit ini. Terimakasih J
0 Response to "Gejala-Gejala Pengidap Skizofrenia Serta Cara Pengobatan Dan Perawatannya"